
Keberadaan Cerita Rakyat memang membuat bertanya-tanya, seperti pada Misteri Gua Macan Klabang. Gua ini berada di Desa Karang Anyar, dusun Durin, Kecamatan Klabang. Gua ini terletak pada tebing yang menjulang ke atas, jadi harus mendaki dengan mengais-ngais tebing yang lumayan terjal. Menurut cerita dari warga sekitar, Gua ini dapat menembus ke salah satu tempat dengan cepat pada bagian gua ini. Sedangkan menurut warga, Kenapa Gua ini dinamai dengan nama “Macan” karena dahulunya pada Gua ini terdapat sesosok Macan yang hilir mudik keluar dari lubang ruang Gua ini. Akan tetapi, saat ini Gua tersebut tertutup dan ditutup oleh lempengan seng, hal ini bertujuan agar tak ada yang masuk kesana. Menurut simpang siur lanjutan cerita yang ada, kenapa gua tersebut ditutup karena adanya sesosok ular yang sangat besar mendiami di dalam gua. Karena masih belum puas atas hal diatas mimin mencari informasi lebih lanjut. Sampailah bertemu dengan Lek Muhammad salah satu juru kunci Gua ini, pasalnya beliau merupakan salah satu Juru Pelestari situs Cagar budaya di Kecamatan Klabang. Menurut penjelasannya dari cerita yang turun temurun ia dapatkan. Pada zaman dulu, gua tersebut difungsikan untuk jalan pintas menuju Salak, melewati celah-celah Gua. Berkaitan dengan adanya sesosok Macan Lek Muhummad membenarkan adanya hal tersebut. Dahulu ada orang yang memasuki Gua tersebut kemudian dipertengahan jalan ditemuinya seekor Macan, akan tetapi Macan tersebut toleran, tidak arogan dan cenderung santai, lalu para pejalan berada di belakang Macan Tersebut sambil melanjutkan perjalanan.
Lanjut bercerita, Lek Muhammad menginformasikan bahwa pada zaman penjajahan. Gua tersebut dipergunakan untuk para pejuang mengungsi ke salak dengan menembus batas gua pada celah gua, sebab jika melalui jalan darat maka akan dihadang oleh para penjajah belanda. Akan tetapi Jalur Gua tersebut sudah tidak bisa dilalui, untuk berdiri saja sulit apalagi merangkak. Lorong Gua ini tertutupi oleh tanah. Akan tetapi masih ada hal yang membuat penasaran yaitu asal – muasal Gua ini difungsikan. Sebab, pada tiap ujung pintu gua terdapat batu yang cenderung sama. Yaitu Batu Punden Berundak. Jenis Batu megalitik ini diduga mempunyai ciri yang sama dan terletak pada posisi sama yang khas yaitu terletak pada pintu gua di masing-masing sisi.
Foto nomor 3 merupakan Batu punden berundak yang terdapat pada depan pintu gua di dusun Durin seperti yang diceritakan Lek Muhammad.
Sedangkan Foto terakhir merupakan punden berundak yang berada di dusun Salak Desa Taal, letak pintu keluar dari Gua tersebut. Kesamaan hal ini patut dipertanyaakan, Apakah ada latarbelakang tradisi megalitik pada Gua Macan dizaman dahulu (?) sehingga terdapat batu – batu punden berundak pada tiap sisi depan gua. Dan Apakah alasan yang tepat, Kenapa Gua ini tertutup dan dilarang keras untuk masuk kesana ?
0 komentar