[Kisanak Memanggil] : Negeri Mesjid, Eps. 1
Wah, kenapa..(?) kenapa kisanak ?, hamba hanya sibuk memilih dan memilah biji kacang panjang untuk disempai besok. Jadi tak dapat kabar.
Ladang miliknya yang berada di wannua luwih sedang ditawar saudagar kaya raya, hendak ditukar dengan perhiasan emas dan permata, sampai – sampai perhiasan ini dipikul oleh seratus kereta lembu dan jadi tontonan warga.
Lantas kenapa kisanak ? (tanya Pak Tua dengan suaranya yang pelan dan serak-serak)
Yut Boba ini tidak menghendaki tawaran itu. Yut Boba ingin tanahnya diwakaf untuk dijadikan mesjid. Sungguh mulia Yut Boba ini, orang -orang pun kagum dengannya, saya pun juga. Sangat jarang seperti Yut Boba ini.
Wah Kisanak.. (Suara Pak Tua)
Seperti itu Pak Tua, banyak orang yang kagum. Hatinya sanggat dermawan. Padahal ladang yang ia miliki ditawar perhiasan sebanyak itu.
Begini Kisanak.. Harus Kisanak ingat.. Mesjid itu memang banyak yang mengganggap sebagai Rumah Tuhan, tapi Mesjid belum tentu menjadi Rumah bagi para orang-orang yang sedang tidak memiliki rumah. Coba Kisanak lihat musafir-musafir yang kebetulan tidak menemui rumah untuk menginap di malam hari, kadang mereka diusir di Mesjid. Kalaupun boleh menginap, tempatnya di emperan dan kedinginan. Kisanak harus ingat ini.
Baik, saya akan ingat ini, Pak Tua. (sambil menunduk)
(*Ki Gendeng Pamungkas)
0 komentar